Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
• Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.ETIKA DESKRIPTIF.
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
A.ETIKA UMUM,
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
B. ETIKA KHUSUS
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi
SISTEM PENILAIAN ETIKA :
• Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila.
• Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
• Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3
(tiga) tingkat :
a. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat.
b. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
c. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
Kata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau kehendak, kemauan, wil. Dan isi dari karsa inilah yang akan direalisasikan oleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi :
a. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
b. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya baik.
c. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.
Sumber :
http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
Kamis, 21 April 2011
Profesi dan Profesionalisme
Seperti yang telah dijelaskan dalam posting sebelumnya, profesi adalah pekerjaan, yang dilakukan secara tetap dengan menggunakan suatu keahlian. Sedangkan tingkah laku, tujuan, atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak profesi disebut profesionalisme. Profesionalisme juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sumber penghidupan.
Ciri-ciri profesionalisme adalah sebagai berikut :
Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
Menjadi seorang profesional tidaklah mudah. Berdasarkan ciri-ciri di atas terdapat beberapa kriteria yang mendasari seseorang dapat dianggap sebagai profesional dalam bidangnya. Menurut Tjerk Hooghiemstra, seorang profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.
Menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Kode Etik Profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kode Etik dapat diibaratkan sebagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat. Agar kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik dibuat oleh profesi itu sendiri. Pada umumnya, kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada para pelanggarnya berupa sanksi moral atau bahkan dikeluarkan dari organisasi.
Tujuan Kode Etik Profesi adalah sebagai berikut :
Menjunjung tinggi martabat profesi.
Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Meningkatkan mutu profesi.
Meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Menentukan baku standarnya sendiri.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
Sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang.
Sumber :
http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
Ciri-ciri profesionalisme adalah sebagai berikut :
Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
Menjadi seorang profesional tidaklah mudah. Berdasarkan ciri-ciri di atas terdapat beberapa kriteria yang mendasari seseorang dapat dianggap sebagai profesional dalam bidangnya. Menurut Tjerk Hooghiemstra, seorang profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.
Menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Kode Etik Profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kode Etik dapat diibaratkan sebagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat. Agar kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik dibuat oleh profesi itu sendiri. Pada umumnya, kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada para pelanggarnya berupa sanksi moral atau bahkan dikeluarkan dari organisasi.
Tujuan Kode Etik Profesi adalah sebagai berikut :
Menjunjung tinggi martabat profesi.
Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Meningkatkan mutu profesi.
Meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Menentukan baku standarnya sendiri.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
Sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang.
Sumber :
http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
Etika Dalam Profesi
PENGERTIAN ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan
dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
• Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.ETIKA DESKRIPTIF.
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
A.ETIKA UMUM,
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
B. ETIKA KHUSUS
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
PENGERTIAN PROFESI
Profesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya.
Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL :
- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.
CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1. Tanggung jawab
- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :
- Melibatkan kegiatan intelektual.
- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Sumber : rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan
dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
• Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.ETIKA DESKRIPTIF.
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
A.ETIKA UMUM,
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
B. ETIKA KHUSUS
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
PENGERTIAN PROFESI
Profesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya.
Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL :
- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.
CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1. Tanggung jawab
- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :
- Melibatkan kegiatan intelektual.
- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Sumber : rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
Senin, 24 Mei 2010
aprilia RSV 4
Tahun 1999 lalu, Aprilia sempat membuat kejutan dengan meluncurkan RSV Mille yang dalam waktu singkat menggeser pesaing dekatnya, Ducati. Sepuluh tahun kemudian pabrik motor asal Italia ini kembali membuat gebrakan yang sama dengan memproduksi Aprilia RSV 4 ini. Dengan suntikan dana dari Piaggio, maka proyek ambisius inipun dapat diwujudkan.
Bicara soal ambisi, mengucurkan dana sebesar 25 juta Euro untuk memodali produksi Aprilia RSV 4 ini memang bukan sebuah pekerjaan main-main. Hanya satu gol yang menjadi tujuan Aprilia saat itu: membuat sebuah super bike yang tak dapat ditandingi oleh pabrik lain. Dan melihat spesifikasi maupun performa dari motor yang satu ini, sepertinya klaim itu tidaklah terlalu berlebihan.
Aprilia RSV 4 ini pertama kali dipamerkan pada tanggal 22 Februari 2008 lalu dalam acara International Piaggio Group Convention yang diadakan di Milan, Italia. Dirancang secara spesifik untuk turun di superbike race, motor ini sekaligus juga menandai pertama kalinya Aprilia meluncurkan motor dengan mesin bersilinder empat. Kabarnya dapur pacu motor ini sanggup menghasilkan tenaga lebih dari 200 daya kuda.
Mesin 1.000cc bersudut 65° ini memang mampu menghasilkan tenaga sebesar 200 daya kuda dan mampu menggapai kecepatan maksimal 290km per jam. Tenaga mesin disalurkan ke roda belakang menggunakan rantai setelah melewati sistem transmisi enam percepatan yang dapat dibongkar pasang. Meski menggunakan mesin empat silinder, namun mesin Aprilia RSV 4 ini terlihat cukup kecil.
Konon, para desainer chassis memang meminta divisi mesin untuk membuat bagian ‘jantung’ ini sekecil mungkin agar mereka bisa membuat lengan ayun belakang lebih panjang tanpa membuat seluruh bodi motor jadi lebih panjang. Kombinasi swingarm yang panjang dengan jarak wheelbase sependek mungkin ini dimaksudkan untuk mencapai traksi maksimal roda belakang sekaligus membuat motor jadi lebih lincah.
Tujuan akhir tentu saja membuat seluruh bodi motor ini seringan mungkin agar tak membebani mesin. Dari hasil kerja keras tadi, bobot akhir mesin dapat ditekan hingga mencapai 179kg saja. Bobot yang cukup ringan bila mengingat motor ini menggunakan mesin empat silinder 1.000cc. Tentu saja untuk bisa memiliki masterpiece Aprilia ini Anda harus rela merogoh saku lebih dalam karena motor ini dilepas dengan harga sekitar 15 ribu Poundsterling atau setara dengan Rp250 juta lebih.
SPESIFIKASI:
Engine : 999.6 cc, Aprilia longitudinal 65° V-4 cylinder, 4-stroke, liquid cooling system, double overhead camshafts (DOHC), four valves per cylinder
Power : 180bhp
Torque : 85ftlb
Transmision : 6-speed cassette type gearbox
Frame : Aluminium beam
Max. length : 2,040 mm
Max. width : 735 mm
Max. height : 1,120 mm
Wheelbase : 1,424 mm
Dry weight : 179 Kg
Fuel tank : 17 litres
sumber :http://nengbiker.com/2009/06/the-sexy-aprilia-rsv-4/
Yang Lagi Trend Modif KAWASAKI NINJA 250R
Bicara modif motor memang gak bakal habis-habis. Apalagi sekarang pasar motor di Indionesia semakin rame dan motor baru pun berkeliaran ada dimana-mana. Huh.. pusing sendiri kalau mau menghitung jumlah motor! Banyak banget!
Bercerita soal motor baru, saya jadi ingat ketika dulu di saat motor baru tiba dirumah, rasanya motor tersebut harus dibuat tampil beda, tampil keren, kalau perlu tidak sama dengan motor lain. Paling tidak besutan saya harus mengikuti jaman yang sedang berkembang, dan penampilan motor juga harus punya daya tarik, eye catching, atau di lirik orang, yang penting gaya habis!
Nah, kalau anda punya besutan motor Kawasaki Ninja 250R tipe sport racing, yang harganya sudah mencapai angka 50 jutaan, jangan pula anda mau kalah dengan modifikasi motor bebek atau motor dibawah kelasnya Ninja 250. Kalau perlu, anda segera melakukan modifikasi besutan Ninja250R yang bisa membuat motor jadi lebih keren dan enak dilihat. Kalau cuma tampil standard rasanya hampa.
Masalahnya dimana sih bengkel atau toko asesories yang enak diajak konsultasi soal modif buat besutan motor sport racing Ninja 250R?
Nggak cuma paham soal konsultasi, tapi juga toko atau bengkel sedia segala rupa spart-part asesories yang dibutuhkan, yang lebih penting model lagi nge-top, nggak ketinggalan jaman.
nie tren modifikasi ninja 250
sumber : http://stephenlangitan.com
Bercerita soal motor baru, saya jadi ingat ketika dulu di saat motor baru tiba dirumah, rasanya motor tersebut harus dibuat tampil beda, tampil keren, kalau perlu tidak sama dengan motor lain. Paling tidak besutan saya harus mengikuti jaman yang sedang berkembang, dan penampilan motor juga harus punya daya tarik, eye catching, atau di lirik orang, yang penting gaya habis!
Nah, kalau anda punya besutan motor Kawasaki Ninja 250R tipe sport racing, yang harganya sudah mencapai angka 50 jutaan, jangan pula anda mau kalah dengan modifikasi motor bebek atau motor dibawah kelasnya Ninja 250. Kalau perlu, anda segera melakukan modifikasi besutan Ninja250R yang bisa membuat motor jadi lebih keren dan enak dilihat. Kalau cuma tampil standard rasanya hampa.
Masalahnya dimana sih bengkel atau toko asesories yang enak diajak konsultasi soal modif buat besutan motor sport racing Ninja 250R?
Nggak cuma paham soal konsultasi, tapi juga toko atau bengkel sedia segala rupa spart-part asesories yang dibutuhkan, yang lebih penting model lagi nge-top, nggak ketinggalan jaman.
nie tren modifikasi ninja 250
sumber : http://stephenlangitan.com
Kupas tuntas kawasaki ninja 250 rr
Engine
Kawasaki Ninja 250R ini menggunakan engine 249cc, 4 stroke, paralel twin, DOHC, 4 valves dan liquid cooled. Compression rationya mencapai 11.6:1. Pengetesan yang dilakukan oleh Cycle World, menghasilkan power sebesar 27HP pada 10600RPM… !!! Torsi maksimum yang dapat diraih adalah 19.11 Nm pada 9800 RPM… !!! Kok kecil…??? Yaagh ini standard… banyak yang masih restricted… !!! Jika telah dilakukan performance tuning… power yang dihasilkan dapat mencapai 40HP… dan RPM mesin dapat digeber sampai 14000RPM… !!! Versi yang ada di Indonesia sama dengan yang ada di US yaitu menggunakan carburator Keihin CVK30. Seperangkat partz untuk tuning performance tinggal comot… Dari exhaust system baik yang full system atau yang slip on… (eg. Yoshimura, Area P, Two brother racing, Nassert Bert etc.), jet kit etc… !!!
Performance Motor
Gimana performancenya neh motor ??? Untuk jarak 1/4 miles dapat ditempuh dalam 15.32 detik dengan kecepatan maksimum sebesar 135 km/h… !!! Menurut gue untuk motor standard udah lumayan bagus… !!! Oh yaa… sekali lagi kecepatan diatas adalah murni.. bukan patokan dari speedometer lho… !!! Akselerasi 0 - 48 km/h ditempuh dalam 2 detik. Sedangkan 0 - 100 km/h ditempuh dalam waktu 7.4 detik… !!! Sedangkan akselerasi 0 - 145 km/h ditempuh dalam waktu 24.8 detik… !!! So dilihat dari sini jelas … Kawasaki Ninja cukup galak ditarikan bawah dan menengah… !!! Top speed kawasaki ninja 250R ini tercatat sebesar 150 km/h… !!! Sebagai perbandingan, dalam keadaan restricted… Cagiva Mito 125 (plus minus… motor 125cc 2 stroke equivalen 250cc 4 stroke red.) … top speed nya cuma 135 km/h… !!!
Kapasitas Tangki dan Berat Motor
Kapasitas tangkinya sekitar 18 liters (4.8 gal)… ini termasuk gede… bahkan lebih besar daripada kapasitas tangki Aprilia RS250 … !!! So sudah kebayang tangki bensinnya kira-kira gedenya sama laaagh dengan Aprilia RS250… !!! Gimana dengan beratnya…. ??? Beratnya sekitar 154 kg… lebih berat ini sedikit dibandingkan dengan Aprilia RS250… !!! So gue nggak heran… jika ada yang nyoba.. dan bilang ke gue… kok gede banget… !!! Yaagh ini adalah standard motor untuk US dan Europe.. jadi nggak ada yang kecil-kecil… !!! Mau dibilang moge… kalau dari bentuknya … yaagh bisa laagh… !!!
Konsumsi BBM
Selanjutnya adalah berapa sih konsumsi bahan bakarnya… ??? Jika dibawa ke luar kota… alias lancar jalannya maka konsumsi bensin mencapai 23 km/liter… !!! Jika dalam keadaan dalam kota plus macet… konsumsi bahan bakarnya menjadi 16 km/liter… !!! Rata-rata konsumsi bahan bakar adalah 19 km/liters… !!! Jika diisi full tank… hasil pengujian rata-rata bisa menempuh jarak 340 km… !!! Yaagh kira-kira Jakarta - Bandung lewat Puncak sekali jalan nggak perlu ngisi… !!!
Braking Distance
Pengujian akan daya pengereman memberikan hasil yaitu : Dari kecepatan 48 km/h jika dilakukan pengereman akan berhenti pada jarak 11.7 meters… !!! Sedangkan pada kecepatan 100 km/h maka akan berhenti pada jarak 47 meterz… !!! Ini hard braking lho… Sebagai perbandingan aza.. Suzuki Bandit 600 pada kecepatan 100 km/h maka akan berhenti pada jarak 45 meterz… !!! So ngeliat hasil pengereman.. menurut gue lumayan laagh… mengingat juga masih single disc 290 dengan dua piston calipers untuk rem depan.. dan single disc 220mm dengan dua piston calipers untuk rem belakang… !!!
Speedometer Error
Teruz gimana dengan Speedometer error yang terjadi .. (well semua motor juga gitu red.). Jika tertera 48 km/h pada speedometer Ninja 250R, maka aktualnya adalah sebesar 46.7 km/h…. !!! Sedangkan jika kecepatannya 100 km/h… maka kecepatan aktualnya adalah 93.5 km/h… !!! Dari sini aza.. gue ngeliatnya … error yang terjadi nggak parah-parah amat… bayangin dengan motor bebek… berapa error yang terjadi pada kecepatan 100 km/h… ???
Suspensi dan jenis Ban
Suspensi depan menggunakan 37mm hydraulic telescopic fork. Brand yang digunakan untuk pasaran Amrik adalah Showa (gue nggak tahu yang ada disini.. red.). Sedangkan suspensi belakang menggunakan single shock adjustable preload, dan menggunakan brand KYB. Ban depan menggunakan ukuran 110/70-17, sedangkan ban belakang menggunakan ukuran 130/70-17. Brand yang digunakan untuk ban adalah Bridgestone Battlax BT-45F untuk ban depan, dan Bridgestone Battlax BT-45R untuk ban belakang… !!! Sekali lagi ini untuk Ninja 250R yang dipasarkan di Amrik… !!! Beberapa situs menyebutkan untuk ban belakang masih bisa dipakai ukuran 140mm… !!!
Kesimpulan
DIlihat dari bentuk / ukuran tangki / berat… Ninja 250R ini sudah mirip-mirip ‘moge’ entry level bahkan sedikit medium level.. !!! Power memang ditujukan pada tarikan bawah dan menengah… !!! Untuk mengupgrade power motor… sudah banyak racing partz yang dijual bebaz… tinggal plug and play… !!! Konsumsi bahan bakar menurut gue standard laagh… untuk engine 250cc 4 stroke.. !!! Remnya juga lumayan… dan
speedometer error nya juga tampak minimal… !!!
sumber : http://www.kanibal-ninja.org/news.php?readmore=11
Ninja 250R gak Cuma gede bajunya doang?
Nambahin konfirmasi tentang komparasi Ninja 250R 4 Tak dengan Ninja 150RR 2 Tak. Banyak yang memberi komentar bahwa Ninja 2 Tak pasti tarikan pertamanya maupun top speednya lebih unggul dibanding Ninja 4 Tak. Kenyataannya di lapangan berbeda, Bro.
Kemarin hari Minggu di Sentul digelar balapan Ninja 250R dan 150RR. Semula akan dibagi kelasnya karena gak dianggap fair untuk dikompetisikan (150RR lebih favourable untuk menang). Hanya saja balapannya dibarengi supaya pesertanya cukup banyak. Grid pertama memang diisi oleh Ninja 150RR, diikuti oleh 5 Ninja 250R, baru kemudian sisanya Ninja 150RR. Hasil balapannya? 150RR grid pertama rontok sejak awal. Juara 1 Ninja 250R, kedua 150RR, selebihnya diisi oleh sekelompok 250R, sisanya 150R di urutan buncit. Artinya? 250R gak kalah tuh ngejabani 150RR! Gak pernah sekalipun 150RR bisa unggul di trek lurus (sekalipun sudah nyoba slip-stream) maupun di tikungan. Ini bukti nyata perbandingannya. Selama ini kita hanya bisa mereka saja. Demikian masukan bagi rekan-rekan semua.
sumber : http://ninja250r.wordpress.com/2009/03/02/ninja-250r-cuma-gede-bajunya-doang/
Langganan:
Postingan (Atom)